Tag: Gorontalo
-
MENGAPA MEREKA YANG PERNAH KALAH MASIH BISA TERPILIH LAGI?
Forever young, I want to be forever young Do you really want to live forever, forever and ever? Forever young, I want to be forever young Do you really want to live forever? Forever young Forever Young – Alphaville. Lantunan Forever Young – Alphaville sungguh pas! Lagu ini lagi hype dalam satu tahun…
-
LARI YANG TIDAK SEKEDAR BERLARI
“Tubuh adalah obyek untuk menjual perlbagai hal, tubuh harus “direka-ulang oleh “pemiliknya” dan dilihat secara narsistik ketimbang secara fungsional” – Jean Baudrillard “Who needs identity then?” Identity is needed to mobilise different!” – Gayatri Chakravorty Spivak “Aku berlari, maka aku ada” – Haruki Murakami Saat ini, lari atau berlari, tidak bisa lagi dikategorikan sebagai…
-
Menteri Asal Gorontalo : Senjakala dan Regenerasi
Bagi sebagian kalangan, adalah semacam kebanggaan bagi orang dekat, satu keluarga, satu partai, satu organisasi atau minimal satu daerah dengannya bisa masuk dalam jajaran Kabinet. Khusus Gorontalo, terhitung ada beberapa orang yang berasal dari Gorontalo yang pernah menduduki jabatan menteri di Kabinet. Mereka bisa dikategorikan sebagai elit Gorontalo yang bisa mencapai puncak dalam struktur pemerintahan…
-
Jelang 23 Hari Pencoblosan, Apa Yang Harus Dilakukan?
Jika kita menghitung sejak Oktober ini, berarti tinggal 56 hari lagi kita akan menyaksikan siapa yang akan memimpin Provinsi Gorontalo dan Kabupaten/Kota se Gorontalo. Siapapun yang pada hari-hari belakangan ini telah ditetapkan oleh KPU Provinsi dan Kab/Kota hingga mendapatkan nomor urut, akan ditentukan nasibnya pada 56 hari lagi, pada 27 November 2024. 56 hari bukanlah…
-
Muhammadiyah di Gorontalo
Di Gorontalo, Muhammadiyah telah berdiri sejak tanggal 18 November 1928 sedangkan NU baru berdiri tahun 1938, berarti terpaut 10 tahun. Pendirian Muhammadiyah di Gorontalo diresmikan langsung Sekretaris Hoofdbestuur atau Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mohamad Junus Anis. Setahun kemudian, terbentuklah Komite Pendiri Muhammadiyah sejumlah 11 orang yakni Jusuf Otoluwa, Ahmad Buji, Husasi Akase, Umar…